Arti Sebuah Pelukan Seorang Suami May 3, 2014
Posted by haniki in ilmu.Tags: istri, keluarga, menangis, pelukan, rumah tangga, suami
trackback
Bila istrimu menangis di hadapanmu, tak peduli apapun sebabnya, peluklah dia, biarpun dia menolak, tetap peluklah dengan erat. Menangis di atas meja selamanya tidak akan pernah terasa lebih nyaman dan damai selain menangis dalam pelukanmu.
Bila istrimu mengatakan tentang kesalahanmu, tolong jangan selalu mengatakan dia cerewet, itu semua karena ia peduli padamu.
Bila istrimu sedang kesal dan mengabaikanmu, jangan ikut-ikutan tidak peduli, ini adalah tantangan bagi kalian, saatnya membuang gengsi.
Bila istrimu tidak mau mendengarkan dan berbalik badan berjalan meninggalkanmu, kejarlah dia. Bila kau sungguh mencintainya, apakah kau tega meninggalkannya sendirian?
Bila istrimu berkata, “Kamu pergi saja, aku tidak mau memperdulikanmu”, jangan percaya begitu saja. Mungkin itu hanya di bibir saja, sedang hatinya tidaklah demikian, sebenarnya itu adalah saat di mana dia paling membutuhkanmu.
Bila istrimu marah, suasana hatinya sedang tidak enak dan tidak mau makan. Jangan bertanya mau makan apa, dia pasti berkata tidak mau semuanya. Belikan makanan kesukaannya, tunggu suasana hatinya membaik dan berikan pada dia, jangan menggunakan ancaman bahwa kamu juga tidak mau makan.
Hargai istrimu, tidak perlu berpikir terlalu rumit, apa yang wanita mau selalu sederhana selamanya. Terkadang, berkompromi bukanlah berarti mengaku kalah, itu adalah suatu sikap memahami.
Memaafkan bukan berarti lemah, melainkan sebuah kepedulian dan menghargai.
Surat dari seorang sahabat.
Akhukum, Husain via WA http://salafymagelang.com/
Sumber : WA Forum Berbagi Faedah
Comments»
No comments yet — be the first.